Tahun baru China diadakan setahun sekali sebagai perkumpulan keluarga besar, maka dari itu penting untuk Anda mengetahui asal usul adanya tahun baru diciptakan.
Tahun baru China di Tiongkok maupun belahan dunia lainnya dirayakan selama 15 hari antara tanggal 21 Januari atau 20 Februari. Perhitungan ini berdasarkan kalender barat dan berlangsung sampai bulan purnama berikutnya.
Perayaan tahunan ini juga akrab disebut Imlek atau Festival Musim Semi karena mengikuti fase bulan. Dilihat dari sejarahnya, imlek jadi perayaan tradisional China yang dapat ditelusuri sampai 3.500 tahun yang lalu.
Sejarah Tahun Baru China dari Sudut Pandang Berbagai Dinasti
Asal usul sejarah tahun baru rakyat China tidak lepas dari berbagai sudut pandang dinasti pada zaman dahulu. Mengingat China sendiri terdiri dari berbagai dinasti sehingga banyak sudut pandang mengenai sejarah Imlek.
-
Menurut Dinasti Shang
Meskipun tidak tercatat secara pasti, namun sebagian besar rakyat Tiongkok percaya tradisi ini berasal dari Dinasti Shang (1600 – 1046 SM). Imlek dilakukan sebagai upacara pengorbanan untuk menghormati para dewa dan leluhur.
Peringatan tahun baru China dilakukan setiap awal maupun akhir tahun. Peristiwa ini sekaligus menjadi ritual rakyat Tiongkok untuk menyembah alam sambil dewa dan leluhur memberkati hasil panen setiap pergantian tahun.
-
Menurut Dinasti Han
Sedangkan sejarah menurut Dinasti Han terjadi pada tahun 202 SM – 220 M. Perayaan tahun baru rakyat China pada masa Dinasti Han semakin populer melalui tradisi terkenal saat itu.
Tradisi tersebut adalah membakar bambu agar terdengar suara retakan yang keras. Pada tahun itu, tanggal Imlek atau Festival Musim Semi ditetapkan oleh Dinasti Han berdasarkan kalender Lunar Tiongkok.
Sejak saat itu, perayaan tahun baru China semakin meriah khususnya pada masa kemakmuran ekonomi era Dinasti Tang dan Qing. Ritual terus dilakukan dan ditambah perayaan lain.
Mulai dari pertunjukan lampion, pameran kuil, petasan, termasuk mengunjungi sanak saudara. Hal ini juga dilakukan pada masa Dinasti Wei dan Jin (220 – 420 M). Keluarga berkumpul makan malam, membersihkan rumah, begadang.
Faktor kemakmuran ekonomi selama masa dinasti Tang, Song, Qing memang semakin mempercepat perkembangan tahun baru Imlek. Kegiatan hiburan lainnya mulai bermunculan seperti menonton barongsai selama Pekan Raya Kuil.
Legenda Mitos Lahirnya Perayaan Tahun Baru China di Tiongkok
Legenda mitos turut mewarnai sejarah imlek dari sudut pandang Dinasti Shang. Legenda itu adalah cerita tentang serangan monster Nian yang kejam, bergigi taring, pemakan manusia, hasil bumi, dan hewan ternak.
Rakyat Tiongkok akhirnya rela menghidangkan makanan pada setiap pintu rumah. Tujuannya untuk menghindari serangan monster Nian. Beberapa catatan sejarah menyebutkan, Nian takut dengan suara keras dan sesuatu berwarna merah.
Oleh karena itu, rakyat Tiongkok selalu memasang lentera dan gulungan kertas berwarna merah pada setiap pintu maupun jendela. Kegiatan ini dilakukan setiap menjelang tahun baru China untuk mencegah Nian masuk.
Tradisi membakar bambu sebelumnya diganti dengan membakar petasan. Keduanya sama-sama menghasilkan suara retakan yang keras untuk menakut-nakuti monster Nian agar tidak kembali lagi.
Di beberapa tradisi menyebutkan, rakyat Tionghoa perlu menyimpan sapu agar keberuntungan yang baru tidak hilang. Hari-hari diisi dengan mendekorasi rumah maupun tempat usaha dengan warna merah dan emas.
Selain menandakan pergantian tahun baru, warna merah juga menggambarkan kegembiraan dan keberuntungan. Mereka juga merencanakan makan malam saat keluarga berkumpul.
Sedangkan selama perayaan, rakyat Tiongkok saling mengucapkan selamat tahun baru Gong Xi Fa Chai (mandarin) atau Gung Hay Fat Choy (kanton). Artinya semoga Anda sejahtera di tahun mendatang.
Peringatan Tahun Baru China di Zaman Modern
Dari perjalanan sejarah di atas, kini perayaan Imlek di Tiongkok mulai berubah fungsi dari keagamaan menjadi sosial dan hiburan. Bahkan pada tahun 1912, pemerintah menghapuskan tahun baru tersebut dari kalender Lunar.
Sebagai gantinya, pemerintah mengadopsi kalender Gregorian kemudian menjadikan tanggal 1 Januari sebagai tanggal resmi awal tahun baru rakyat China. Penyebutan Festival Musim Semi sendiri terjadi setelah tahun 1949.
Meski begitu, beberapa kebiasaan perayaan tahun baru warga Tionghoa ini masih dilakukan sampai sekarang. Misalnya sebelum perayaan, semua rumah dibersihkan sebagai lambang membersihkan rumah tangga dari nasib buruk tahun sebelumnya.
Perayaan tahun baru China di zaman modern saat ini ditambah dengan amplop merah berisi uang. Dalam bahasa Mandarin disebut hong bao atau lai see dalam bahasa Kanton.
Tradisi pemberian amplop ini dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak yang belum menikah. Kemudian pasca perayaan atau tepatnya hari ketiga, suasana biasanya lebih tenang dari hari-hari sebelumnya.
Warga Tiongkok biasanya tidak mengunjungi keluarga, teman, maupun menjamu tamu karena dianggap membawa sial. Hari ketiga digunakan untuk memperingati kerabat yang telah meninggal dengan mengunjungi makamnya atau menyalakan dupa.
Hari ketujuh diperingati sebagai Renri atau hari penciptaan manusia. Kemudian hari kesembilan diperingati sebagai hari ulang tahun Kaisar Giok yaitu penguasa surga menurut kepercayaan Tao. Festival lentera kertas yang menerangi jalanan dan parade barongsai dirayakan untuk menutup perayaan tahun baru China di Tiongkok.