Perawatan Kecantikan Tradisional Dilakukan Ratu Korea Kuno

Perawatan kecantikan tradisional ratu kuno Korea sangat beragam sekali. Kecantikan dan perawatan kulit adalah bagian integral dari budaya di banyak belahan dunia. Di Korea, terutama di zaman kerajaan, kecantikan seorang wanita, terutama para ratu, tidak hanya dilihat dari penampilannya.

Tetapi juga dari ritual kecantikan yang mereka jalani. Di balik keanggunan, terdapat perawatan kulit dan ritual kecantikan yang sangat khas dan rumit, mencerminkan standar estetika dan nilai-nilai tradisional yang mendalam.

Kecantikan sebagai Simbol Kekuatan dalam Kerajaan Korea Kuno

Perawatan kecantikan tradisional mulai dari pemilihan makanan-makanan khusus dipercaya ratu kuno memiliki sifat yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Di masa kerajaan Korea, terutama selama Dinasti Joseon (1392–1897), perawatan kecantikan tradisional seorang wanita memiliki signifikansi yang sangat tinggi. Namun, bagi seorang ratu, kecantikan bukan hanya soal penampilan fisik semata, melainkan juga sebuah simbol dari keanggunan, kekuatan, dan keturunan kerajaan.

Para ratu dipandang sebagai simbol kemuliaan dan kemewahan, dan mereka diharapkan untuk memancarkan citra keindahan yang menyatu dengan martabat kerajaan. Namun, kecantikan bagi mereka lebih dari sekadar tampilan luar.

Ratu Korea kuno diyakini bahwa kecantikan harus berasal dari dalam, yang tercermin dalam kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Karena itu, ritual kecantikan yang mereka lakukan sangat teliti.

Harus memperhatikan keseimbangan tubuh dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Perawatan kecantikan yang dilakukan oleh ratu tidak hanya mencakup kosmetik, tetapi juga diet, latihan, dan penggunaan berbagai bahan alami.

Perawatan Kecantikan Tradisional ala Ratu Korea Kuno

Bagi para ratu dan wanita bangsawan Korea kuno, memiliki kulit yang mulus dan cerah adalah tujuan utama dalam perawatan kecantikan. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa kulit yang sehat mencerminkan keseimbangan tubuh dan kesejahteraan secara keseluruhan.

1. Ritual Pembersihan dan Perawatan Kulit

Ratu Korea Kuno sering kali memulai rutinitas perawatan kecantikan tradisional dengan membersihkan kulit menggunakan bahan alami yang ditemukan di sekitar. Salah satu bahan yang paling umum digunakan adalah bubuk beras.

Bubuk beras dipercaya memiliki kemampuan untuk membersihkan kulit dan menghilangkan kotoran. Ratu sering menggunakan air beras untuk mencuci wajah dan kulit, karena air beras kaya akan asam amino yang memberikan kelembapan serta mencerahkan kulit.

Bubuk beras juga digunakan dalam berbagai ramuan masker wajah untuk mendapatkan kulit yang bersih dan bercahaya. Selain itu, minyak wijen juga digunakan oleh para ratu untuk merawat kulit.

Minyak wijen, yang kaya akan vitamin E, dikenal memiliki sifat anti-aging dan mampu menjaga kelembapan kulit. Minyak ini digunakan untuk pijat wajah dan tubuh sebagai bagian dari rutinitas perawatan malam.

2. Penggunaan Masker dan Krim Tradisional

Setelah pembersihan, para ratu melanjutkan dengan perawatan kecantikan tradisional menggunakan masker atau krim buatan tangan yang mengandung bahan-bahan alami. Salah satu bahan yang sangat dihargai adalah ginseng, yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kulit.

Ginseng kaya akan antioksidan yang membantu melawan tanda-tanda penuaan, meningkatkan sirkulasi darah, dan memberi energi pada kulit. Para ratu menggunakan masker yang terbuat dari campuran ginseng, madu, dan susu, yang membantu menutrisi dan mempercantik kulit.

Selain itu, bubuk mutiara adalah bahan lain yang digunakan oleh wanita bangsawan untuk meningkatkan kilau kulit dan meremajakan penampilan. Bubuk mutiara yang digunakan dalam perawatan kecantikan ini berasal dari mutiara yang dihancurkan, yang dipercaya dapat mencerahkan kulit dan memberikan efek kulit yang lebih cerah dan halus.

3. Penyuburan Rambut dengan Minyak Herbal

Rambut yang panjang, lebat, dan sehat merupakan salah satu tanda perawatan kecantikan tradisional bagi wanita Korea kuno, terutama bagi seorang ratu. Perawatan rambut sangat penting dan dilakukan dengan hati-hati.

Ratu Korea Kuno menggunakan berbagai jenis minyak herbal untuk merawat rambut. Minyak camelia, yang terbuat dari biji bunga camelia, adalah salah satu minyak alami yang sangat dihargai karena kemampuannya untuk menutrisi rambut dan menjaga kelembutan serta kilau alami.

Selain itu, minyak biji anggur dan minyak zaitun juga digunakan dalam perawatan rambut tradisional. Kedua minyak ini dikenal memiliki sifat antioksidan dan melembapkan yang sangat baik untuk kulit kepala dan rambut.

Para ratu biasanya merendam rambut mereka dalam campuran minyak ini, diikuti dengan pijatan lembut untuk memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan pertumbuhan rambut.

4. Perawatan Tubuh dengan Ramuan Herbal

Selain kulit dan rambut, perawatan tubuh juga sangat penting dalam menjaga keindahan seorang ratu. Ratu Korea Kuno menggunakan berbagai ramuan herbal untuk menjaga perawatan kecantikan tradisional tubuh mereka, yang sering kali berbentuk mandi herbal.

Salah satu ramuan yang paling banyak digunakan adalah ramuan daun teh hijau. Teh hijau kaya akan antioksidan dan dikenal memiliki kemampuan untuk meremajakan kulit serta menjaga kelembapan tubuh.

Selain teh hijau, ramuan bunga chamomile juga digunakan untuk membantu menenangkan tubuh dan pikiran. Chamomile, yang terkenal karena sifatnya yang menenangkan, juga digunakan untuk meredakan stres dan meningkatkan kualitas tidur, yang berkontribusi pada perawatan kecantikan tradisional yang bersinar dari dalam.

5. Diet Seimbang untuk Kecantikan

Perawatan kecantikan tidak hanya terbatas pada penggunaan produk luar, tetapi juga sangat terkait dengan diet yang seimbang. Ratu Korea kuno sangat memperhatikan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk mendukung kecantikan dari dalam.

Lebih memilih makanan yang kaya akan vitamin C seperti buah-buahan dan sayuran segar, serta makanan yang kaya akan protein untuk mendukung kesehatan kulit dan rambut.

Selain itu, sup herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami menjadi perawatan kecantikan tradisional ratu kuno seperti ginseng, jahe, dan bawang putih juga merupakan bagian dari diet tradisional.