Apakah suku Indian Apache berasal dari India? Bagaimana kehidupan dari suku Indian Apache dan mengapa keberadaannya jarang diketahui? Simak ulasan berikut.
Mendengar istilah suku Indian Apache mungkin tidak banyak orang tahu. Karena fakta mengatakan bahwa saat ini Apache memang bisa dikatakan langka atau sulit ditemui. Namun memang dalam beberapa kesempatan masih sering disebut.
Mendengar kata ” Indian ” sepertinya banyak yang akan berpikir bahwa asalnya adalah negara India. Namun ternyata salah karena asalnya justru dari Benua Amerika. Untuk lebih mengetahui secara detail mengenai Suku Indian ini, simak penjelasan berikut.
Asal Usul dan Kehidupan Suku Indian Apache
Ketika menyebut orang Amerika sebagian besar pasti akan mendeskripsikan warna kulit putih dan rambut pirangnya. Hal ini karena memang sebagian penduduknya didominasi oleh bangsa kulit putih seperti yang sering dilihat selama ini.
Namun benarkah benar mereka adalah asli Amerika? Jawabannya adalah TIDAK. Karena sebenarnya bangsa asli Benua Amerika ini adalah Indian Apache
1. Ciri Fisik
Suku Indian Apache merupakan salah suku yang sebenarnya adalah penduduk asli Amerika. Mereka memiliki ciri khas fisik hampir warna kulit cenderung kecoklatan, mata berwarna hitam hingga rambut yang lurus dan hitam.
2. Cara Bertahan Hidup
Cara hidup mereka berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat lain atau disebut juga dengan nomaden. Hal ini karena kehidupan mereka ini didominasi dengan berburu.
Biasanya pria bertugas untuk berburu binatang seperti rusa dan kerbau. Sedangkan wanita memiliki tugas mencari buah – buahan serta kacang – kacangan kemudian mengumpulkannya sebagai bahan makanan.
Untuk tempat tinggal umumnya mereka akan membuat gubuk yang dibuat dari kayu. Kayu tersebut dijadikan sebagai rangka bangunan rumahnya. Kemudian untuk atap atau penutup, memanfaatkan kulit kerbau yang didapatkan dari hasil buruan.
3. Kepercayaan
Meskipun hidup dijaman kuno namun bukan berarti tidak memiliki keyakinan. Suku Indian Apache memiliki kepercayaan akan hal – hal ghaib atau bersifat supranatural. Mereka meyakini adanya kekuatan ghaib seperti roh, dimana dipercaya memberikan melindungi kehidupan bagi penduduk pribumi Amerika tersebut.
Biasanya untuk beberapa acara tertentu juga dilakukan pemujaan berupa ritual dan juga tari – tarian. Bahkan sampai saat ini adat dan tradisi tersebut masih dipertahankan meskipun sudah hidup berdampingan dengan era modern.
4. Masa Kejayaan
Perlu diketahui bahwa sebenarnya pada masa itu meskipun satu suku namun suku Indian Apache ini hidup secara berkelompok. Setiap kelompok akan memiliki kepala suku yang menjadi pemimpin.
Sebagai kepala suku wajib memiliki kekuatan perang untuk melindungi sukunya. Selain itu juga memiliki wewenang untuk memberikan aturan bagi kelompoknya. Sehingga semua orang yang berada dikelompok tersebut wajib mematuhi dan menghormati aturan, tradisi dan juga adat istiadat yang telah dibuat.
Suku ini sudah ada sejak tahun 1400, dimana kala itu sebagian besar menghuni wilayah Meksiko (barat daya) serta ada pula yang menghuni wilayah Arizona (tenggara).
Seperti disebutkan diatas bahwa mereka hidup secara berkelompok. Ada banyak sekali kelompok yang dulunya dikenal memiliki keahlian berperang. Sebagai contohnya adalah kelompok Chiricahua, Mescarelo, Jicarilla, Arivaipa dan masih banyak lagi dimana total keseluruhannya kurang lebih adalah 11 kelompok.
Hampir semua kelompok diatas dikenal sangat tangguh dalam bertempur. Mereka memiliki strategi perang yang menakjubkan. Serta menjadi musuh bebuyutan bangsa berkulit putih.
Sejarah Pembantaian Suku Indian Apache
Menurut sejarah, penduduk asli Amerika memiliki banyak sekali kelompok dan didalamnya memiliki wilayah kekuasaan yang berbeda-beda. Namun secara keseluruhan mereka memiliki keahlian berperang yang luar biasa.
Tak heran sejak dulu memang sudah sering berperang melawan bangsa kulit putih. Mereka juga dikenal ahli dalam berdagang. Dan bisa mempertahankan kekuasaan selama beberapa waktu.
Namun masa kejayaan suku Indian Apache tersebut mulai runtuh sejak kedatangan bangsa berkulit putih. Berikut beberapa rangkuman fase peperangan hingga kekalahan penduduk pribumi Benua Amerika tersebut.
-
Spanyol Mulai Menyerang
Memang sudah sejak jaman dulu bahwa penduduk asli Amerika ini selalu bertentangan dengan bangsa kulit putih. Sebagai penghuni asli, suku Apache ini selalu berusaha mempertahankan tanah kelahirannya.
Sekalipun berkali – kali diserang, namun berkat keahlian strategi tempur yang dimiliki selalu berhasil menghalau kedatangan para pendatang. Mereka selalu berhasil mempertahankan wilayah kekuasannya sekaligus merebut kamp para pendatang bangsa kulit putih tersebut.
Sekitar tahun 1941, bangsa Spanyol mulai berdatangan dan merusak hubungan sekaligus kekuasaan dagang Apache ini. Bahkan tidak sedikit penduduk Apache yang dijadikan tawanan oleh Spanyol.
Puncak kemarahan suku ini adalah sekitar tahun 1958. Saat itu Spanyol berusaha menguasai wilayah Meksiko dimana menjadi salah satu bagian yang dihuni oleh Apache.
Tak hanya itu saja bahkan Spanyol juga tak segan menjadikan tawanan Apache sebagai budak. Hal inilah yang pada akhirnya menyulut kemarahan sehingga terjadinya peperangan yang besar antara kedua belah pihak.
-
Runtuhnya Suku Apache Terakhir
Meskipun selalu berusaha melawan pendatang dan mempertahankan tanah kelahiran, namun pada akhirnya masa kejayaan Apache pun tumbang. Satu per satu kelompok mulai ditangkap dijadikan tawanan dan dibantai.
Tahun 1886 merupakan akhir dari kejayaan suku Indian Apache dimana suku terakhir mereka yaitu Chiricahua menyerah kemudian didepak dari tanah asalnya sendiri ke Florida dan juga Alabama sebagai tahanan militer.